Luka Modric Resmi Berpisah, Tangis Pecah di Santiago Bernabeu

Luka Modric Resmi Berpisah, Tangis Pecah di Santiago Bernabeu


Luka Modric akhirnya menuntaskan perjalanan panjangnya bersama Real Madrid, mengakhiri era yang penuh prestasi dan kenangan di Santiago Bernabeu. Pertandingan terakhir musim 2024/2025 kontra Real Sociedad di stadion Santiago Bernabeu menjadi momentum perpisahan sang maestro lini tengah asal Kroasia.

Kemenangan 2-0 Real Madrid atas Real Sociedad di hari Sabtu (24/5/2025) bukan sekadar hasil pertandingan, tetapi juga menjadi latar emosional bagi momen perpisahan yang mengharukan dari Luka Modric. jutaan Madridistas.


Hari Terakhir Modric di Bernabeu

Modric dipercaya tampil sejak menit awal dan digantikan di menit ke-86, momen di mana seluruh stadion berdiri memberikan penghormatan. Sambutan penuh tepuk tangan mengiringi langkahnya meninggalkan lapangan. Bahkan para pemain dari kedua tim ikut memberikan penghormatan sebagai tanda penghargaan untuk karier luar biasa Modric bersama El Real.

“Saya tidak pernah membayangkan momen ini akan tiba, tapi sekarang saya harus mengucapkan selamat tinggal pada rumah saya selama bertahun-tahun,” ucap Modric seperti dikutip dari media Spanyol, AS.


Emosi Menggema di Seluruh Stadion

Setelah peluit panjang dibunyikan, suasana di Bernabeu berubah menjadi perayaan emosional. Sebuah video spesial ditampilkan di layar stadion, disusul dengan spanduk besar bergambar jersey nomor 10. Para pendukung Madrid memberikan standing ovation yang berlangsung lama.

Modric kemudian berdiri di tengah lapangan, menyampaikan pidato yang penuh rasa haru. “Terima kasih yang sebesar-besarnya saya sampaikan untuk Presiden Florentino Perez, jajaran pelatih, para pemain, dan seluruh tim yang telah menemani saya selama bertahun-tahun luar biasa ini,” ujar Modric dengan penuh haru. Kalian adalah bagian dari perjalanan saya,” ungkapnya.

Ia juga menyampaikan rasa cinta kepada keluarga yang selalu mendukungnya di setiap langkah. “Kami telah meraih banyak gelar bersama, tapi cinta dari keluarga saya adalah pencapaian terbesar,” tambahnya sambil menahan air mata.


Momen Spesial Bersama Toni Kroos

Setelah laga, Modric terlihat berpelukan dengan Toni Kroos, mantan tandem setianya di lini tengah yang lebih dulu hengkang dari Real Madrid. Keduanya dianggap sebagai duo gelandang terbaik yang pernah dimiliki klub, dengan koleksi lima gelar Liga Champions menjadi bukti kejayaan mereka.

Momen haru menyelimuti pelukan itu, seolah menjadi simbol akhir dari era keemasan lini tengah Madrid. “Saya tidak punya banyak kata, hanya ingin menyampaikan kalimat yang selalu saya pegang: ‘Jangan bersedih karena ini berakhir, tapi bersyukurlah karena itu pernah terjadi,’” kata Modric menutup pidatonya.

Dengan nada suara yang penuh emosi, Modric menutup pidatonya dengan kalimat yang menggema di seluruh stadion: “Hala Madrid y nada mas!” sebagai bentuk kecintaan sejatinya pada klub.

 

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*