Isu Tim Setting-an Degradasi? Manajer PSS Sleman: “Ngapain Dipikirin, Masih Ada Tuhan”

Di sepak bola Indonesia, isu kontroversial datang silih berganti. Kali ini, giliran isu “setting-an degradasi” yang muncul ke permukaan. Katanya, tiga tim terbawah BRI Liga 1 musim ini sudah ditentukan bakal turun kasta. Ya, seperti sinetron, semua sudah ada skenario-nya. Tapi tunggu dulu—Leonard Tupamahu, manajer PSS Sleman, justru menanggapi isu itu dengan cara yang… ya, beda.

Mulut Orang Bebas Bicara, Tapi Skor Tetap Ditentukan di Lapangan

Isu ini berawal dari pernyataan Andre Rosiade, penasihat Semen Padang, yang menyambangi kantor PT LIB. Dia mengungkit kejanggalan pertandingan antara Semen Padang vs PSIS. Nah, dari situ berkembang rumor liar: PSIS bakal degradasi karena Persijap mau promosi, PSS turun karena PSIM siap naik, dan Semen Padang digeser Bhayangkara FC yang mau bermarkas di Sumatera. Kalau benar begitu? Fix, ini liga bukan lagi olahraga—tapi audisi sinetron.

Tapi Leonard? Santuy. “Kalaupun ada hal seperti itu, ya saya serahkan semua ke Tuhan,” katanya. Simple. Dia nggak mau pusing dengan drama luar lapangan. Karena, menurut dia, kalau Tuhan bilang PSS tetap di Liga 1, ya bakal tetap di situ. Mau setting-an kayak apa juga, nggak akan ngaruh.

Baca Juga: Teco dan Bali United: Akhir dari Proyek Besar yang Kehilangan Greget

Realita di Lapangan: Fokus, Bukan Frustrasi

Daripada ikut nimbrung di keributan yang gak jelas juntrungannya, Leonard lebih milih fokus ke tim. PSS masih punya lima pertandingan tersisa. Artinya, semua masih mungkin. “Saya sebagai pemimpin harus kasih harapan. Kalau saya kelihatan panik, pemain saya bisa mental breakdown,” tegasnya.

Inilah mental yang jarang dimiliki banyak pengurus tim. Bukan denial, bukan playing victim. Tapi tetap rasional dan kembali ke dasar: fokus benahi performa, bukan sibuk cari kambing hitam.

Ujian Terdekat: Persib Bandung, Misi Berat tapi Bukan Mustahil

Next match? Bukan lawan sembarangan. PSS bakal bertandang ke GBLA, kandangnya Persib Bandung. Pemuncak klasemen. Laga ini jelas bukan cuma soal tiga poin—tapi juga mental. Kalau PSS bisa ngambil poin di laga seberat ini, maka peluang bertahan makin terbuka.

Baca Juga: Bintang Liga 2 yang Berpotensi Jadi Rebutan Klub Liga 1: Dari Eks Timnas Hingga Mesin Gol Asal Brasil

Jadi, apa pelajaran dari kasus ini?

Jangan buru-buru percaya teori konspirasi. Di lapangan, hasil ditentukan kerja keras, bukan omongan warung kopi.

Kalau lo mau drama, ya nonton sinetron. Tapi kalau lo masih percaya sepak bola ditentukan taktik, fisik, dan mental—ya lo bakal ngerti posisi Leonard Tupamahu.

Mau saya breakdown peluang realistis PSS lolos degradasi berdasarkan statistik dan lawan sisa mereka? Bisa gue bantu juga.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*