
Barcelona bangkit. Di bawah kendali Hansi Flick, tim Catalan kini sedang menulis ulang kisah kejayaannya di musim 2024/2025. Setelah melewati periode krisis finansial dan inkonsistensi taktik, mereka kini membidik treble winner. Bukan angan-angan — ini mulai terlihat nyata.
Memimpin klasemen La Liga.
Siap tampil di final Copa del Rey.
Telah mengamankan tiket semifinal Liga Champions.
Dan kunci dari semua ini? Pelatih asal Jerman yang membawa sistem, bukan sekadar strategi, serta gelombang pemain muda yang tampil tanpa beban.
Baca Juga: Rapor Bang Jay dan Diks: Pemain Timnas Indonesia yang Lagi Ngangkat Nama di Eropa
Dipahami: Flick mengubah wajah Barcelona.
Sumber internal mengonfirmasi bahwa Flick tak hanya meneruskan warisan Xavi. Ia menghadirkan pressing intens, transisi cepat, dan keberanian dalam penguasaan bola. Ini bukan lagi Barcelona yang ragu-ragu.
Statistik berbicara:
Tak terkalahkan sejak awal 2025, hingga kalah 1-3 dari Dortmund di leg kedua perempat final. Namun, tiket semifinal tetap diraih berkat kemenangan 4-0 di leg pertama.
Usia rata-rata skuad? Hanya 22,5 tahun — termuda di La Liga musim ini.
Eksklusif: Raphinha, senjata rahasia yang kini terbuka.
“Hansi datang dan berkata: Kamu akan menjadi sangat penting,” ujar Raphinha kepada sumber dekat klub. Sejak saat itu, grafik kariernya melejit tajam.
30 gol dan 23 assist dalam 49 laga di semua kompetisi. Bukan hanya tajam, tapi juga pekerja keras: mencatat lebih dari 38 sprint per pertandingan. Peningkatan besar dari musim lalu.
Flick memberinya kepercayaan penuh. Dan Raphinha membayar lunas.
Fakta: Generasi muda tak cuma ikut numpang nama.
Lamine Yamal (17). Pau Cubarsi (18). Hector Fort, Alejandro Balde, Marc Casado, Marc Bernal — semua masih berusia awal 20-an. Pedri, pilar lini tengah, baru 22 tahun. Pau Victor? Baru 23.
Barcelona saat ini mungkin belum bisa dibandingkan dengan skuad era Pep Guardiola. Namun, dalam hal energi dan nyali, mereka tidak kalah.
Flick menyusun sistem, para pemain muda mengeksekusinya dengan berani.
Barcelona vs Inter — Jalan ke Final UCL
Bagaimana peluang Barcelona di semifinal Liga Champions melawan Inter Milan? Banyak yang menjagokan mereka sebagai kandidat kuat juara musim ini. Namun, bukan berarti tanpa kelemahan.
Pertahanan masih menjadi catatan. Inter, yang kini berambisi meraih dua trofi tersisa setelah tersingkir dari Copa Italia, diyakini akan memberi perlawanan keras.
Ariedo Braida, mantan direktur olahraga Barcelona, menyebutkan kepada Football Italia:
“Barcelona sekarang adalah tim bagus, tapi masih bisa dikalahkan. Mereka punya kualitas menyerang yang luar biasa, tapi pertahanan mereka belum terlalu kokoh.”
Baca Juga: Erick Thohir Ngumpulin Ofisial: Target Piala Dunia Nggak Main-Main!
Apakah Barcelona akan melangkah ke final dan menjaga mimpi treble tetap hidup?
Jawabannya belum datang — tapi semuanya sedang mengarah ke sana.
Hansi Flick. Keberanian muda. Sistem yang bekerja.
Barcelona, kini bukan hanya kembali — mereka ingin mendominasi lagi.
Cerita ini belum berakhir.
Leave a Reply